Viral Video Remaja Disandera Dan Dipukul Aktivis Desak Aparat Usut Dugaan Kekerasan Di Panti Pijat OKU.

BATURAJA (OKU), Sergap86.co.id – Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) digemparkan dengan beredarnya video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang remaja laki-laki disandera dan dipukul oleh seorang pria dan wanita dewasa menggunakan kayu balok.

Video berdurasi lebih dari enam menit itu menjadi bahan perbincangan hangat, terutama karena disebut-sebut terjadi di salah satu panti pijat di kawasan Batu Kuning, Kota Baturaja, Kabupaten OKU.

Guna memastikan lokasi kejadian, tim Sergap86.co.id langsung mendatangi panti pijat yang terletak di depan SPBU Batu Kuning, Kamis (03/07/2025). Pemilik panti pijat, seorang wanita berusia sekitar 40 tahun, membantah bahwa insiden dalam video tersebut terjadi di tempat usahanya.

“Bukan di panti kami pak. Memang pernah ada kejadian serupa di sini, tapi kami tidak pernah memperlakukan orang seperti yang ada dalam video itu,” tegasnya. Ia juga menambahkan, “Mungkin panti kami jadi sorotan karena dikenal ramai dan ceweknya cantik-cantik.”

Seorang wanita lain yang berada di lokasi turut menambahkan bahwa lokasi kejadian sebenarnya berada di panti pijat samping Hotel MG, tepatnya di depan Gereja di Jalan Lintas Sumatera, sebelum SPBU Batu Kuning, bukan di depan SPBU seperti yang ramai dibicarakan.

Tim media ini kemudian mendatangi lokasi yang dimaksud, namun panti pijat tersebut tampak tutup dan tidak beroperasi saat dikunjungi.

Menanggapi viralnya video tersebut, Yandri, seorang aktivis di Kabupaten OKU, menyuarakan keprihatinannya dan mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera bertindak.

“Saya pribadi sangat menyesalkan kejadian dalam video itu. Korbannya masih remaja, tapi dipukuli dan dipermalukan, bahkan direkam lalu disebarkan di media sosial,” ujar Yandri.

Menurutnya, meskipun remaja tersebut mungkin melakukan kesalahan, namun tidak pantas mendapat perlakuan yang merendahkan martabat.

“Ini menunjukkan bahwa sebagian panti pijat di OKU berpotensi menjadi kedok praktik kemaksiatan. Kami minta APH dan tokoh ulama turun tangan menindak tegas tempat-tempat seperti ini agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait kejadian tersebut.

Pos terkait